Holla Mooi !
Kali ini Moore mau nge-post cerbung nih. Sebenernya ga yakin juga sih
sama cerbung Moore kali ini. Tapi ga apalah, itung – itung belajar nulis. Jadi maaf
ya, kalo seandainya ceritanya kurang berkesan atau banyak kesalahan
disana-sini. Mohon dimaklumi yaa..
Sudah mengenalmu?Belum, tentu saja belumLalu dari mana debar ini datang?Bahkan tanpa satu kata hai atau haloHanya sebentuk senyum kakuDibalik bingkai foto
Lamaa nunggu hari ini datang. Setelah sekian sekian
dan sekian hari berlalu lalang tanpa alasan yang jelas di sepanjang ruang dalam
rumah, akhirnya hari ini aku bukan lagi pengangguran. Sepatu hitam pantofel,
kaos kaki putih, rok hitam semata kaki, ikat pinggang, kemeja putih, dasi, dan
terakhir kerudung putih. Seragam kebesaran tiap maba yang untuk pertama kalinya
bakal bergulat dengan dunia kampus. Ok, 123 semua perlengkapan sudah siaga. Saatnya
pergi ke Graha buat acara penyambutan maba.
Makin kesini rasanya makin deg deg an. Bukannya
kebayang bakal ketemu senior galak ato gimana gimana sih, cumaaaaan inilah
saatnya. Mungkin untuk pertama kalinya, aku bisa liat dia secara langsung. Yak,
bukan lagi dari layar kaca, tapi secara live, langsung ditempat. Dia? Dia siapa?
Hmm dia tuuh, yang berhari hari selalu melintas di pojok pikiran. Siapa? Maba juga?
Nah sip, bener! Dia maba juga. Udah kenalan? Beluuum. Nah loh, kok bisa suka? Itu
dia yang bikin bingung. Kayak lagunya maroon 5 yang liriknya macem gini “I know
I don’t know you, But I want you so bad”. Pas pertama kali liat fotonya di
sosmed, tiba-tiba langsung aja tersepona, semacam imprint kalo di twillight. There’s
something in his eyes, n his lips totally attracted me! Parah, sampe bikin tertarik
banget. Aku sih ga tau definisi mata elang itu yang gimana, tapi tatapan matanya, tajeeeeem. Bener-bener melting pas liat fotonya (foto?). Tapi ya gitu, ga pernah
bisa say hello maupun hi. Cuma bisa stalking twit (ah hina!).
Ok, here we go. Tap, tap, tap, suara pantofel
bersentuhan dengan lantai Graha. Seketika mataku jelalatan tak tentu arah. Tujuannya?
ya cuma buat cari dia. Hmm sekian menit jelalatan, masih belum ketemu juga,
yaudahlah cari tempat duduk aja dulu. Kebetulan tangan juga udah ditarik tarik
sama Mims (temen seperjuangan di kampus perjuangan).
Menit menit awal masih betah dengerin
sambutan-sambutan yang pajangnya se-panjang jalan kenangan (tsah, judul lagu). Tapi
lama kelamaan, rasanya kayak dikasi obat tikus, dibunuh secara pelan tapi pasti.
I’m dying inside! Hoams, ga kuat nahan kantuk. Rasanya udah ngitung beribu-ribu
domba. Mata tinggal 5 watt, tapi ga boleh ketiduran. Gilak banget kalo sampe
ketiduran di acara kayak gini.
Karena udah sampe pada titik ter-jenuh, akhirnya
malah lebih milih buat liat liat sekitar dari pada ngedengerin
sambutan-sambutan yang ga tau kapan ujungnya. Pas menelaah satu demi satu wajah
yang ada di sekitar jarak pandang, tiba tiba, deg.. oh God, that’s him! Hampir
megap-megap karena saking terkejutnya. Dia duduk disana, di bangku ke-3 dari
deret kanan. Untuk sesaat, cuma bisa melongo parah (tapi juga tetep jaga image
di depan publik). Ternyata, dia seribu kali lebih mempesona....
Saw you from a distance
Saw you from the stage
Something about the look in your eyes
Something about your beautiful face
In a sea of people
There is only you
I never knew what the song was about
But suddenly now I do
Trying to reach out to you, touch my hand
Reach out as far as you can
Only me, only you, and the band
Trying to reach out to you, touch my hand
Can't let the music stop
Can't let this feeling end
Cause if I do it'll all be over,
I'll never see you again
Can't let the music stop
Until I touch your hand
Cause if I do it'll all be over,
I'll never get the chance again
I'll never get the chance again
I'll never get the chance again
I see the sparkle of a million flashlights
A wonderwall of stars
But the one that's shining out so bright
is the one right where
you are
Trying to reach out to you, touch my hand
Reach out as far as you can
Only me, only you, and the band
Trying to reach out to you, touch my hand..
(David Archuleta-Touch my hand)
-to be continued-
Nb : ini cerita fiksi, dan judulnya diambil dari
lagu Christina Perri-Miles
Label:
cerbung,
cerita,
miles,
story
0 komentar:
Posting Komentar
Hello, world! Leave a trace and lemme see you....